Yuk simak penyakit yang paling sering ditemui pada komoditas Jagung
Penyakit Downy Mildew atau yang biasa disebut dengan penyakit bulai. Penyakit ini menjadi penyakit yang paling sering dialami oleh jagung akibat jamur Peronosclerospora Maydis. jamur ini dapat dilihat dengan jelas pada pagi hari antara pukul 04.00-05.30 pagi, dimana pada daun yang terinfeksi akan terlihat spora jamur berbentuk butiran yang berwarna putih. Penyakit ini menyerang dan mengakibatkan dengan gejala yang berbeda tergantung dari usia tanaman jagung sepert: 1.Pada usia 0-3 minggu, gejala yang terlihat yaitu semua daun berubah jadi kuning, meruncing dan kaku. Ketika penyakit bulai menyerang pada tanaman usia ini maka tanaman yang terserang dapat langsung mengalami kematian dan tidak dapat dipulihkan lagi. 2. Umur 3-5 minggu gejala yang terlihat yaitu daun jagung yang baru membuka biasanya ikut menguning, pertumbuhan tanaman mengalami perlambatan, tongkol hanya mempunyai biji yang sedikit dan terkadang bentuk tidak normal. Serangan pada fase ini dapat mengakibatkan penurunan produksi hingga 50%. 3. Pada umur >5 minggu (fase generatif) gejala yang timbul berupa daun mengalami klorosis (berubah menjadi hijau pucat kekuningang) namun serangan pada fase ini tidak sefatal yang terjadi di minggu2 sebelumnya. Perlu diketahui bahwa serangan bulai akan mengalami peningkatan pesat pada kondisi lingkungan yang lembab, sifat tanah yang liat, serta pada curah hujan dan pemupukan N yang tinggi. Penyebaran penyakit ini akan lebih cepat ketika dibantu oleh angin, dengan kemungkinan dapat menyebar hingga radius 5-10 km. sedangkan jika tidak dibantu oleh angin dapat menyebar dengan radius 10-15 meter
Baca Juga: Cara-cara Aplikasi Pupuk pada Tanaman.
Untuk pencegahan dan pengendalian bulai dapat menggunakan langkah-langkah berikut :
Memastikan usia tanaman di waktu yang tepat. Jamur P. Maydis ini mengalami perkembangan pesat pada musim peralihan yaitu dari musim hujan ke musim kemarau ataupun sebaliknya. Selain itu petani harus memastikan bahwa tanaman jagung tidak terinfeksi oleh penyakit bulai ini dari usia 0-3 minggu, yang dapat mengakibatkan fatal dan kematian pada tanaman.
Melakukan pergiliran tanaman. Untuk mencegah penyakit dapat berkembang secara terus-menerus petani harus melakukan pergiliran tanaman setelah panen jagung dengan menanami tanaman yang bukan inang dari penyakit ini seperti terong, cabai , tomat, dll. 3.Pemberian fungisida pada benih. Melakukan pemberian fungisida pada benih sebelum ditanam dapat menghindari resiko tanaman terserang penyakit bulai, dengan merendam fungisida yang berbahan aktif belerang atau tembaga.
Melakukan pengamatan rutin. Terakhir, melakukan pengamatan rutin yaitu dengan pengamatan yang dilakukan agar petani dapat mengetahui sedini mungkin indikasi penyakit yang menyerang pada tanaman jagungnya, sehingga dapat diatasi dan tidak menimbulkan perkembangan yang pesat maupun kerusakan yang fatal untuk tanaman.