Pengolahan Lahan Untuk Pertanian

Tanah dan lahan pertanian merupakan komoditas terpenting dalam sektor pertanian. Tanaman tidak dapat bertahan hidup tanpa lahan pertanian ini. Mengolah lahan pertanian juga tidak semudah yang dibayangkan, perlu dilakukan pengolahan tanah terlebih dahulu agar tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur dan menghasilkan panen yang baik. Di bawah ini adalah lima cara mengolah lahan untuk lahan pertanian yang sering dilakukan oleh para petani di Indonesia. Pembukaan lahan Cara pertama yang mungkin untuk mengolah lahan pertanian adalah dengan membuka lahan. Istilah ini sering disebut dengan istilah land clearing atau pembersihan lahan manual. Biasanya pembebasan lahan dilakukan dengan melibatkan banyak orang, apalagi jika lahannya cukup luas. Alat yang digunakan sangat sederhana seperti cangkul, parang, sabit dan sebagainya. Namun seiring perkembangan zaman, pembukaan lahan juga menggunakan mesin pertanian seperti traktor. Dengan demikian, pekerjaan menjadi lebih cepat dan tidak membutuhkan banyak energi. Setelah tanah bersih, dapat ditanami tanaman pertanian. Membajak tanah Cara mengolah tanah ini sebenarnya sangat mirip dengan teknik membuka lahan, namun lebih menarik menggunakan alat tradisional seperti garu dan cangkul. Tujuannya adalah untuk menghancurkan gumpalan tanah yang keras di lapangan. Ketika gumpalan diratakan akan membuat struktur dan tekstur tanah lebih mudah untuk ditanam. Para ahli pertanian menyarankan, sebelum membajak tanah sebaiknya dilakukan pemupukan terlebih dahulu. Pupuk yang dimaksud di sini adalah pupuk organik dan pupuk anorganik. Saat tanah ini gembur, pupuk akan tercampur merata di lapisan tanah yang dirawat. Pemupukan Selanjutnya dalam proses penggarapan lahan untuk lahan pertanian adalah pemupukan. Tujuannya agar unsur hara di dalam tanah lebih subur. Jika pemupukan dilakukan lebih awal, maka akan merangsang perkembangan akar yang lebih dalam. Disarankan untuk menggunakan pupuk yang direkomendasikan. Misalnya, pupuk makro tunggal seperti Urea, SP36 dan pupuk makro majemuk seperti NPK 15 cocok untuk tanaman. Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang. Jika tanah dikenal dengan reaksi asam selama pemupukan, Anda juga dapat menambahkan kapur dolomit dengan menyebarkannya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pH tanah di lahan pertanian. Membajak tanah Pengolahan tanah juga dapat dilakukan dengan membajak. Cara ini bisa Anda lakukan setelah hujan atau dalam kondisi sebelum hujan. Membajak tanah sangat cocok untuk tanah yang strukturnya tidak keras dan tidak terlalu lunak. Masyarakat agraris di pedesaan biasanya masih menggunakan teknik lama membajak sawah, baik menggunakan ternak seperti sapi maupun kerbau untuk mengolah bajak. Namun, bagi petani modern, membajak dilakukan dengan menggunakan mesin pertanian canggih seperti traktor. Kedua metode ini sangat bagus untuk dilakukan dalam kondisi tanah. Namun, membajak lahan dengan traktor dinilai lebih cepat dan efisien sehingga menghemat waktu dan tenaga petani. Teknik konversi Teknik konversi merupakan cara mengolah lahan yang mungkin kurang diminati petani, karena pelaksanaannya hanya dapat dilakukan setahun sekali untuk tanah dengan kepadatan tinggi dan dua tahun untuk tanah dengan kepadatan sedang. Teknik konversinya sendiri masih terbagi menjadi dua, yaitu senam minimal (OTM) dan senam lapangan (Strip Tillage). Minimal processing (OTM) adalah teknik pengolahan dengan cara mengurangi frekuensi pengolahan, baik yang dilakukan setahun sekali atau dua tahun sekali. Untuk tanah strip, prosesnya hanya dilakukan pada jalur atau alur tempat penanaman akan dilakukan. Strip atau alur tanaman ini dibuat dengan mengikuti kontur tanah. Yang dimaksud dengan bagian yang dirawat adalah garis yang ditebarkan oleh biji.Demikian ulasan tentang cara mengolah tanah agar tanah yang bisa anda manfaatkan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.

Baca juga