Cara Berkebun Sawi Yang mudah Dan tepat

Tanaman sawi dikenal sebagai sayuran di daerah beriklim sedang (sub-tropis), namun kini tumbuh pesat di daerah tropis yang beriklim panas. Khusus di Indonesia, tanaman sawi banyak ditanam di daerah dataran rendah. Tanaman ini tidak hanya tahan terhadap suhu panas (tinggi), juga mudah tumbuh di dataran rendah Indonesia, sehingga pengadaan benih dapat dilakukan secara internal.
Penanaman harus dilakukan dengan urutan yang benar. Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang populer dan disukai banyak orang Indonesia. Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari genus Brassica yang daun atau bunganya digunakan sebagai makanan.
Sawi sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu sawi putih dan sawi hijau. Meski berbeda, kedua jenis sawi ini mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh.
Sawi merupakan jenis tanaman yang bisa dibilang cukup mudah dibudidayakan. Hal ini dikarenakan sawi dapat hidup di dataran tinggi maupun dataran rendah serta dapat tumbuh dalam kondisi kering. Selain tidak rumit, menanam sawi untuk konsumsi pribadi juga tidak membutuhkan tanah yang banyak.
Tentukan Lokasi
Langkah pertama sebelum memulai menanam sawi, kita perlu menentukan lokasi menanam sawi. Pada umumnya sawi dapat ditanam di berbagai lokasi, namun Anda harus memilih lokasi yang memiliki jenis tanah yang baik.
Jika tanah tidak cukup, sawi juga bisa ditanam di pot atau polybag untuk menghemat tanah. Dalam menentukan lokasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Saat melakukan proses penyemaian, usahakan agar pucuk tidak sering terkena sinar matahari.
2. Setelah masa pertumbuhan, sawi bisa mendapatkan sinar matahari selama 10 hingga 13 jam per hari
3. Suhu udara yang dianjurkan untuk menanam sawi adalah antara 15 hingga 32 derajat Celcius dengan tingkat kelembapan hingga 80 hingga 90 persen, artinya tanaman sawi harus selalu dalam keadaan basah, tetapi tidak tergenang air.
4. Pastikan tanah di lokasi tanaman memiliki tingkat pH netral, yaitu pada kisaran 6 hingga 6,5.
Pengolahan Tanah
Setelah menentukan tempat penanaman, langkah selanjutnya adalah mengolah tanah sebelum memulai proses pembibitan. Metodenya adalah:

1. Longgarkan tanah dengan cangkul atau alat pertanian lainnya
2. Agar tanaman sawi mendapatkan nutrisi yang tepat, pada saat menggemburkan tanah, tambahkan pupuk kandang dan aduk hingga rata di dalam tanah.
3. Agar racun hilang, Anda bisa memilih untuk meninggalkan tanah selama 2 bulan sebelum menanam sawi.
4. Jika kandungan tanah di lokasi penanaman Anda memiliki tingkat keasaman yang tinggi, Anda bisa menambahkan kapur pertanian seperti dolomit (CaMg (CO3) 2) atau kapur kalsit (CaCO3). Setelah menambahkan jeruk, Anda harus meninggalkan tanah selama 2 minggu sebelum menanam sayuran.
5. Jika tanah sudah siap, buatlah tanah gundul dan buat lubang sebagai media tanam biji sawi.
Seleksi Biji Sawi
Pemilihan benih juga sangat penting. Hal ini dikarenakan hasil panen dipengaruhi oleh benih yang baik dan unggul. Dibutuhkan kurang lebih 750 gram benih untuk setiap hektar areal tanam sawi. Ciri-ciri benih yang baik :

1. Lingkaran seperti bola berukuran kecil
2. Kulit dan bijinya harus berwarna coklat
3. Teksturnya cukup keras
4. Permukaan luar yang halus dan mengkilap
5. Cobalah merendam benih dalam air, jika saat direndam benih tidak tenggelam maka benih akan menghasilkan sawi yang tidak optimal.
6. Jika benih diambil dari benih yang diambil langsung dari tanaman aslinya, umur simpannya harus minimal 70 hari.
Bibit
Setelah menemukan benih yang cocok, ikuti proses penyemaian. Isi polibag dengan 5 sampai 10 biji sawi dan disiram setiap dua hari sekali sampai muncul daun (tunas). Untuk mempercepat perkecambahan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari. Pastikan benih mendapatkan cukup air untuk menjaga kelembapannya.

Jika pucuk sawi sudah tumbuh, diamkan selama kurang lebih 10 hari sebelum dipindahkan ke areal tanam. Adapun langkah-langkahnya:

1. Siapkan tanah, sekam dan pupuk kandang
2. Campurkan tanah, arang sekam, dan pupuk dengan perbandingan 2:1:1
3. Setelah itu, adonan ditaruh di nampan atau bisa juga menggunakan plastik kecil atau daun pisang berbentuk corong yang keluar ke dalam polybag.
4. Kemudian benih ditaruh di media tanam yang sudah disiapkan
tanaman sawi
Setelah kuncup muncul, langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah mulai menanam. Tanam sawi di gundukan tanah yang telah kamu buat. Sebaiknya jangan memberi pupuk terlalu banyak karena bisa membuat sawi tidak tumbuh maksimal
Cara Merawat
Setelah sawi dipindahkan ke tanah, ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk merawat sawi agar menghasilkan rendemen yang maksimal, yaitu:

pertemuan, proses ini dilakukan setelah masa tanam 15 hari. Penjarangan ini dilakukan agar sawi dapat tumbuh dengan optimal.
3. Jika ada tanaman yang mati atau terserang penyakit, segera ganti dengan bibit lain.
4. Penyiraman, proses ini merupakan tindakan membersihkan rerumputan yang mengganggu pertumbuhan sawi.
5. Setelah tanaman sawi berumur tiga minggu, Anda bisa memupuknya kembali.

Cara melakukan pemupukan dengan cara melarutkan pupuk urea dengan air dalam takaran 1 sendok teh ke dalam 25 liter air, kemudian tuangkan larutan tersebut pada gundukan tanah berisi bibit yang telah ditanam sebelumnya. Pupuk Urea yang digunakan hingga 50 kg per 1 hektar.
Cara Memanen
Setelah sekitar 2 bulan masa tanam, sawi biasanya sudah siap untuk dipanen. Tahapan tata cara penanaman sawi adalah:

Pemanenan dilakukan dengan mencabut atau memotong pangkal batang tanaman sawi
Setelah dipanen, sawi sebaiknya disimpan di ruangan yang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung agar tidak mengering.
Sediakan air untuk menjaga kesegaran tanaman yang dipanen.

 

1. Karena sawi adalah tanaman yang tumbuh di tanah basah, sebaiknya disiram secara teratur.
2. Melakukan penjarangan, penjarangan adalah proses pemotongan tanaman apabila ada tanaman sawi yang tumbuh terlalu banyak