AGRO RAYA TIMUR

Harga Pupuk Semakin Mahal, Bagaimana Nasib Petani ke Depannya?

Semakin mahalnya harga pupuk dan pestisida membuat banyak petani mengeluh. Bagaimana tidak? Pupuk dan pestisida merupakan kebutuhan pertanian yang diperlukan agar penjualan komoditas berjalan lancar. Namun, tingginya harga pupuk serta rendahnya harga komoditas kemudian menjadi masalah baru bagi petani. Lonjakan harga pupuk dan pestisida yang signifikan dapat mePupuk organik adalah pupuk yang mengandung mikroba dan berguna untuk membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk organik dapat membantu pertumbuhan tanaman karena mikroba memainkan peran khusus dalam tanah dan tanaman. Salah satunya adalah pupuk organik yang mengandung bakteri pengikat nitrogen yang dapat meningkatkan nitrogen tanah, nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman, untuk panen yang lebih subur. Bagaimana kita menghasilkan pupuk organik yang menambahkan nitrogen ke tanah? Mari kita lihat bagaimana melakukannya.

baca juga: Istilah-istilah pertanian, Yang wajib Kamu ketahui

Penyebab Tingginya Harga Pupuk dan Pestisida

Cara membuat primer mikroba dan pupuk organik

Ada dua fase pemupukan yang berperan dalam meningkatkan nitrogen di tanah, yaitu fase inisiator mikroba dan fase pemupukan cair. Mikroba peringatan dapat menciptakan komunitas mikroba yang menguntungkan yang dapat meningkatkan nitrogen di tanah.

Peralatan yang diperlukan untuk menghasilkan pupuk mikroba dan pupuk organik adalah:

Dalam) aplikator jerami/balon (6) selang aerasi, (7) pompa aerasi, (8) pompa sirkulasi, (9) filter santan, (10) 1 liter dan 100ml. Mengukur Labu, (11) Sumber Listrik, (12) Kubus Tertutup untuk Pupuk Cair, (13) Motor Kayu atau Bambu, (14) Kapok/Dacron, (15) Jelly Petroleum dan (16) 70%alkohol.

Saat bahan dibutuhkan

(1) Limbah dapur, (2) tetes tebu, (3) kecambah kacang, (4) sumber mikroba yang dapat memperbaiki nitrogen, yang merupakan nodul akar yang menghasilkan tanaman, seperti kacang -kacangan. atau bunga Teng.

Bagaimana membuat inisiator mikroba

Kacang hijau (wabah kacang) 100g lebih tinggi dalam 1 liter air kemudian bersihkan dengan blender dan filter,

Persiapan ekstrak nodul akar tanaman sebagai sumber mikroorganisme dengan 100 g akar potong, yang tidak perlu dicuci dengan 1 liter air dan dihancurkan dengan blender dan saringan,

Buat smoothie untuk sisa -sisa dapur dengan memadukan sisa -sisa dapur seperti sisa nasi, pasta dan roti dengan sisa -sisa sayuran hingga 250g dalam 1 liter air kemudian menggunakan blender sampai halus, lembut dan halus, kemudian Tumbuk sampai halus dan lembut.

Tambahkan 100 mL ekstrak nodul akar, 25 mL ekstrak PES, 200 mL jus limbah dapur dan 100 g gula merah ke dalam botol air mineral 1,5 liter.

Campuran disesuaikan dengan satu liter dengan menambahkan 575 ml air mineral,

Botol air mineral 1.5L dengan botol filter udara dan pompa aerasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1,

Pompa aerasi terhubung secara elektrik kemudian dihidupkan untuk memasok oksigen ke bioreaktor, (8) campuran disimpan atau diinkubasi selama dua hari dengan pompa aerasi selalu hidup dan pupuk organik cair.

Siapkan 5 liter jus memasak sesuai dengan cara membuat inisiator mikroba,

Masukkan pompa sirkulasi ke bagian bawah kubus ke luar

membuat hingga 0,5 liter mousse menggunakan bubuk gula merah untuk memfasilitasi pembubaran,

Masukkan limbah tungku dan tetes tebu ke dalam reaktor ember,

Aduk rata sampai gula merah larut.

Tambahkan 1 liter starter ke ember Bucher,

3,5 liter air ditambahkan untuk membuat campuran 10 liter,

Bioreact kubik ditutup untuk mencegah kontaminasi dan serangga

Pompa sirkulasi terhubung ke catu daya dan kemudian dihidupkan,

Biarkan selama 3-5 hari atau dengan pompa selalu hidup selama periode inkubasi dan periode inkubasi tergantung pada jumlah pupuk, semakin besar hubungan antara jumlah pupuk.

Kompos yang sudah siap dapat disimpan dalam botol kedap udara tanpa tutup tahan air selama proses fermentasi masih aktif untuk mencegah pembentukan gas yang dapat menyebabkan wadah besar.

Pupuk organik siap pakai dapat dioleskan dengan air encer (tanpa klorin) dengan laju pengenceran 10-50 kali. Untuk aplikasi awal yang dibuat 10 kali pengenceran dengan 1 liter kompos kemudian dicampur dengan 9 liter air. Untuk digunakan dalam impregnasi 2 dapat diencerkan hingga 25 kali, sedangkan selama 3 kali dan seterusnya. Aplikasi dapat diajukan pada tingkat pengenceran 50-100 kali. Pupuk organik encer cukup dituangkan (disiram) di pangkal tanaman.nyebabkan petani menekan biaya produksi dengan cara mengurangi pemberian pupuk. Pada dasarnya, apa yang menjadi alasan tingginya pupuk dan pestisida yang semakin mahal?

Penyebab Tingginya Harga Pupuk dan Pestisida

Wijaya Laksana dari Corporate Communications PT Pupuk Indonesia (Persero) atau Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) merespons fenomena kenaikan harga pupuk. Harga pupuk sendiri mengalami kenaikan hingga 70% – 120% beberapa waktu yang lalu. Ia mengatakan bahwa kenaikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti kenaikan bahan baku dan juga kondisi pandemi yang terjadi.

Harga pupuk serta harga bahan baku dunia memang sedang mengalami kenaikan bersamaan dengan melonjaknya harga berbagai komoditas yang ada di dunia. Beberapa faktor seperti pandemi, krisis energi yang terjadi di Eropa serta kebijakan beberapa negara yang menghentikan ekspor turut menjadi penyebab kenaikan harga pupuk dan pestisida.

Fenomena ini bukanlah hal yang baru. Sebelumnya banyak sekali petani yang mengeluhkan tingginya harga pupuk. Padahal, kegiatan pertanian terus berjalan. Bahkan, banyak petani yang menganggap bahwa peran pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut tidak kunjung berhasil.

Nasib Petani dan Peran Pemerintah

Pemerintah sendiri sudah berjanji untuk menjaga stok dan juga keterjangkauan harga baik pupuk subsidi dan pupuk nonsubsidi. Pasalnya, pupuk merupakan salah satu sarana produksi yang sangat strategis bagi sektor pertanian. Proses pemupukan yang tepat pada sasaran dapat berkontribusi tinggi dalam pencapaian produksi pertanian seperti padi.

Tingginya harga pupuk dan pestisida membuat nasib petani menjadi kian tak pasti. Ketika petani tidak mampu membeli pupuk dengan harga tinggi, mereka akan menekan penggunaan pupuk yang tentunya akan berpengaruh pada kualitas hasil produksi. Dengan begitu, produktivitas tidak akan maksimal ditambah biaya kerja yang juga naik.

Pemerintah kemudian berkomitmen untuk melibatkan berbagai pihak untuk mengatur tata kelola pupuk bersubsidi. Seperti contohnya di tingkat perencanaan akan dijalankan oleh pemerintah, untuk penyaluran akan dijalankan oleh PIHC dan verifikasi serta monitoring akan dilakukan oleh pemerintah daerah.

Di samping itu semua juga, petani disarankan untuk menggunakan pupuk dan pestisida secara tepat dan bijaksana. Dalam artian, pemanfaatan pupuk harus tepat waktu, tepat cara dan tepat jumlah sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pengurangan penggunaan pupuk kimia juga perlu ditekankan untuk meningkatkan kualitas hasil produksi.