Tatat Kelola Perusahaan

Jam Layanan : Senin - Jum'at 08.00 - 16.00

FAQ

Kemitraan

Fungsi Pengapuran untuk Pengolahan Lahan

Yuk simak pembahasan kegunaan pengapuran pada saat pengolahan lahan

Baca Juga: Apa Itu Kartu Tani ?

Salah satu permasalahan yang kerap kali terjadi pada lahan pertanian adalah tingkat kemasaman (pH) tanah yang tidak cocok untuk tanaman budidaya. Tingkat kemasaman (pH) yang tidak sesuai dengan tanaman budidaya menyebabkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman menjadi terhambat.

Rendahnya pH tanah disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adanya unsur-unsur tertentu seperti aluminium (Al), besi (Fe), dan mangan (Mn) yang bersifat racun bagi tanaman.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menaikkan pH tanah adalah dengan melakukan pengapuran pada tanah. Pemberian kapur pada lahan pertanian dapat meningkatkan pH tanah, kadar kalsium tanah (Ca), dan kejenuhan basa serta mampu menurunkan kadar aluminium (Al) berlebih yang membahayakan bagi tanaman. Jumlah kapur yang diberikan pada tanah disesuaikan dengan pH tanah yang diinginkan. Untuk setiap kenaikan 1 (satu) nilai pH, dibutuhkan pengaplikasian kapur sebanyak 2000 kg/ha. Pengapuran pada tanah biasanya menggunakan bahan berupa kapur kalsit (CaCO3) atau kalsium oksida (CaO).

Kapur kalsit (CaCO3) atau kalsium oksida (CaO) diaplikasikan pada tanah dengan cara dicampurkan atau dibenaman langsung sedalam 20 cm pada tanah yang akan dinaikkan pH-nya. Pengapuran pada lahan dalam luasan yang relatif besar dapat dilakukan dengan cara menggunakan mesin traktor untuk mempermudah pembalikkan lahan dan pencampuran kapur pada lahan pertanian yang ingin dinaikkan pH-nya.