Mekanisme Kerja Pestisida Pertanian

Pestisida dalam membunuh hama menggunakan dua mekanisme, yaitu meracuni hama secara langsung dan meracuni tanaman terlebih dahulu baru hama akan keracunan setelah makan tanaman tersebut.

Berikut adalah contoh beberapa cara mekanisme kerja pestisida yang sering digunakan oleh petani:

Pestisida Racun Sistemik

Untuk jenis pestisida seperti ini cara kerjanya tidak langsung membunuh OPT. Racun pestisida setelah disemprotkan akan menempel pada tanaman. Kemudian racun ini akan terserap ke dalam jaringan tanaman melalui daun atau akar.

Yang termasuk pestisida racun sistemik umumnya adalah insektisida, fungisida dan herbisida.

– Contoh insektisida sistemik misalnya insektisida berbahan aktif dimehipo, imidakloprid, fipronil, asefat, dll.

– Contoh fungisida sistemik adalah fungisida berbahan aktif karbendazim, difenokonazol, dll.

– Contoh herbisida sistemik adalah herbisida berbahan aktif glifosat, 2,4-D, metsulfuron metal, dll.

Resiko Cemaran Pestisida pada Kesehatan

Cemaran pestisida untuk pangan dan produksi dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara, yakni pertama bisa secara langsung: oral (melalui mulut dan sistem pencernaan), secara dermal (melalui kulit), atau melalui pernafasan (hidung dan sistem pernafasan).

Kedua, secara tidak langsung, yakni pestisida secara tidak langsung masuk melalui pangan, minuman atau produk pangan lainnya.

Pestisida Keracunan

Cemaran pestisida yang sampai ke tubuh manusia dapat menyebabkan keracunan. Beberapa tingkat keracunan manusia akibat terkena cemaran pestisida, pertama keracunan ringan. Cirinya: menimbulkan pusing, sakit kepala, iritasi kulit ringan, badan berasa sakit dan diare.

Kedua, keracunan berat. Cirinya: gejala mual, kejang, kejang, sulit bernapas, liur, pupil mata mengecil, dan denyut nadi meningkat. Keracunan yang sangat berat dapat mengakibatkan pingsan, kejang-kejang, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Ketiga, keracunan. Keracunan kronis dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan gangguan kesehatan di antaranya iritasi mata dan kulit, cacat pada bayi, karsinogen, mutasi gen, gangguan endokrin, gangguan reproduksi, tetra togenesis, gangguan saraf, hati, ginjal dan pernafasan.

Fakta Dampak Paparan Pestisida terhadap Kesehatan Manusia

Cemaran pestisida yang masuk ke dalam tumbuh manusia atau bisa disebut sebagai residu pestisida berpengaruh terhadap kesehatan manusia dalam jangka panjang. Residu pestisida tersebut dapat menyebabkan kanker, cacat kelahiran dan merusak atau mengganggu sistem syaraf, endokrin, reproduktif dan kekebalan.

Bahkan untuk jenis pestisida anti androgen menyebabkan perubahan orientasi seksual.

Anak-anak yang terpapar bahaya memiliki stamina dan perhatian yang kurang, memori dan koordinasi tangan-mata yang terganggu dan sulit membuat gambar garis sederhana. Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan BKP/Edi Suntoro/Som

 

Baca Juga: